Orang Sukses Adalah Orang Yang Merangkak Dari Kemalaratan

Kamis, 08 November 2012

Sistem Reproduksi Ekstragonadal

Ekstragonadal
1. Payudara
Payudara manusia berbentuk kerucut dan memanjang dari iga kedua atau ketiga sampai iga keenam atau ketujuh.
Payudara memiliki jaringan kelenjar yang terdiri atas 15-25 lobus, masing- masing bermuara di duktus ekretorius dan berakhir pada putting susu. Tiap duktus melebar ketika memasuki basis putting susu untuk membentuk sinus susu yang befungsi sebagai reservoir susu selama masa menyusui. Tiap lobus terdiri dari 50-75 lobulus yang bermuara ke dalam suatu suatu duktus ekrestorius.
Putting susu dan aerola mengandung otot polos yang berfungsi untuk menyempitkan aerola dan menekan putting susu sehingga putting susu tegak dan keras, dengan demikian akan mempermudah pengosongan sinus susu. Kulit putting susu dan aeropla berpigmen banyak dan tidak berambut, tetapi kadang-kadang pada aerola mengandung folikel rambut.
2.  Kulit
Di berbagai area tertentu tubuh, kulit memiliki sensitifitas yang lebih tinggi dan responsive secara seksual, misalnya kulit di bagian bokong dan lipat paha dalam. Protein di kulit mengandung pheromone (sejenis metabolit steroid dari keratinosit epidermal lemak. Yang berfungsi sebagai “parfum” daya tarik seksual. Pheromone juga ditenukan juga di dalam urine, plasma keringat dan kelenjar air liur

Gambar Sistem Reproduksi Pada Wanita

Gambar Sistem Reproduksi Pada Wanita

 
repro_18repro_19

Sistem Reprodukso Pada Wanita

Sistem Reprodukso Pada Wanita
a.Alat Kelamin Luar
Alat kelamin luar wanita terdiri atas : vulva, labium, saluran urine dan saluran kelamin.
· Vulva, yaitu suatu celah paling luar dari alat kelamin wanita. Dapat di bagi menjadi 2, yaitu :
- Labium mayor merupakan sepasang bibir besar yang terletak dibagian luas dan membatasi vulva. Di depan lambium mayor terdapat tonjolan kecil yang disebut klitoris (kelentit). Pada klitoris terdapat jaringan erektil sehingga dapat berereksi seperti halnya penis pada laki- laki.
- Labium minor merupakan sepasang bibir kecil yang terletak di bagian dalam dan membatasi vulva.
· Ke dalam vulva bermuara dua saluran, yaitu saluran urine (uretra) dan saluran kelamin atau vagina.
· Vagina merupakan saluran akhir dari saluran kelamin
· Terdapat sebuah lipatan kulit menutupi sebagian lubang vagina. Lipatan kulit tersebut disebut himen (selaput dara).

b. Aalt Kelamin Dalam
Alat kelamin dalam wanita terdiri atas ovarium atau indung telur, saluran kelamin dan vagina atau liang peranakan.
· Ovarium, umumnya ovarium seorang wanita berjumlah sepasang. Bentuknya seperti telur, terdapat di dalam rongga badan, di daerah pinggang dan disebelah kiri dan kanan tulang kemudi. Di dalam ovarium terdapat kelenjar buntu penghasil hormon dan sel tubuh yang bertugas membentuk sel telur atau ovum. Sel tubuh penghasil sel telur ini disebut folikel.
a. Estrogen yang berfungsi untuk mempertahanakan sifat sekunder pada wanita serta juga membantu dalam proses pematangan sel ovum.
b. Progesterone yang berfungsi dalam memelihara masa kehamilan.
· Fimbriae merupakan serabut/ silia lembut yang terdapat di bagian pangkal ovarium berdekatan dengan ujung saluran oviduct. Berfungsi untuk menangkap sel ovum yang telah matang yang dikeluarkan oleh ovarium.
· Infundibulum merupakan bagian ujung oviduct yang berbentuk corong/ membesar dan berdekatan dengan fimbriae. Berfungsi menampung sel ovum yang telah ditangkap oleh fimbriae.
· Tuba fallopi meruapakan saluran memanjang setelah infundibulum yang bertugas sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya.
· Oviduct merupakan saluran telur berjumlah sepasang, yaitu kanan dan kiri. Berfungsi sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus denga bantuana silia pada dindingnya.
· Uterus merupakan organ yang berongga dan berotot. Berbentuk sperti buah pir dengan bagian bawah yang mengecil. Berfungsi sebagai tempat pertumbuhan embrio. Tipe uterus pada manusia adalah simpleks yaitu dengan satu ruangan yang hanya untuk satu janin. Uterus mempunyai 3 macam lapisan dinding yaitu :

Gambar Sistem Reproduksi Pada Pria

repro_1

repro_2

Sistem Reproduksi Pada Pria

Sistem Reproduksi Pada Pria
Alat Kelamin Dalam
Alat kelamin dalam pria terdiri atas : testis, saluran kelamin dan kelenjar kelamin.
- Testis
Testis disebut juga gonad jantan. Alat ini jumlahnya sepasang, bentuknya bulat telur. Testis tersimpan di dalam suatu kantong yang disebut skrotum. Kantong ini terletak di luar rongga perut. Fungsi testis adalah sebagai alat untuk memproduksi sel- sel sperma dan juga memproduksi hormon kelamin jantan yang disebut testoteron. Di dalam testis banyak terdapat pembuluh- pembuluh halus disebut tubulus seminiferus.
- Saluran Reproduksi (Kelamin) Pria
Sperma yang dihasilkan oleh testes akan keluar melalui saluran kelamin, yang terdiri atas :
Ø Epididimis yaitu saluran yang keluar dari testis. Saluran ini panjang dan berkelok- kelok di dalam skrotum. Setiap testis mempunyai satu epididimis. Oleh sebab itu, epididimis manusia berjumlah sepasang kanan dan kiri. Di dalam epididimis ini sperma disimpan untuk sementara waktu, dan di sinilah sperma menjadi masak dan dapat bergerak menuju saluran berikutnya, yaitu vas deferens.
Ø Vas Deferens merupakan saluran lanjutan dari epididimis. Kalau epididimis merupakan saluran yang berkelok- kelok maka vas deferens merupakan saluran lurus dan mengarah ke atas. Bagian ujungnya terdapat di dalam kelenjar prostat. Fungsi vas deferens ini adalah untuk jalanya (mengangkut) sperma dari epididimis menuju ke kantong sperma atau vesikula seminalis.
Ø Saluran Ejakulasi merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantong semen dengan uretra. Saluran ini mempunyai keistimewaan, yaitu mampu menyemrotkan sperma tinggi masuk ke uretra dan selanjutnya keluar.
Ø Uretra adalah saluran yang terdapat di dalam penis. Uretra merupakan saluran akhir dari saluran reproduksi. Uretra terdapat di dalam penis. Saluran ini mempunyai dua fungsi, yaitu : (1) sebagai alat pengeluaran, yaitu saluran untuk membuang urine keluar tubuh serta (2) sebagai saluran kelamin, yaitu sebagai saluran semen dari kantong mani.
- Kelenjar Kelamin
Disamping testis (gonad) dan slauran kelamin, alat kelamin manusia juga di lengkapi kelenjar- kelenjar kelamin. Kelenjar ini bertugas memproduksi getah- getah kelamin. Kelenjar tersebut terdiri atas :
· Vesikula Seminalis disebut kantong mani atau kantong semen. Jumlahnya sepasang, tetapi terikat menjadi satu kantong. Dinding vesikula seminalis dapat menghasilkan getah berwarna kekuningan yang banyak mengandung zat getah kelamin. Cairan ini yang mencukupi kebutuhan makanan bagi sel- sel sperma.
· Kelenjar Prostat menghasilkan getah yang dialirkan ke saluran sperma.
· Kelenjar Bulbouretra (Cowper) menghasilkan getah yang dialirkan ke uretra. Getah yang dihasilkan berupa lendir.
Sperma yang dihasilkan oleh testis, setelah bercampur dengan getah- getah dari kelenjar kelamin akan membentuk suatu komponen yang disebut semen. Pada saat terjadi perkawinan (kopulasi), semen dipancarkan keluar melalui uretra.
b.  Alat Kelamin Luar
Alat kelamin luar pria terdiri atas penis dan skrotum.
- Penis merupakan alat kelamin luar yang penting untuk kopulasi atau persetubuhan. Kopulasi adalah hubungan kelamin antara pria dan wanita yang bertujuan untuk memindahkan semen ke saluran kelamin wanita.
Di dalam penis tedapat uretra, yaitu suatu saluran yang dikelilingi oleh jaringan erektil yang rongganya banyak dan banyak mengandung pembuluh darah. Apabila karena sesuatu hal, rongga ini berisi penuh oleh darah maka penis akan tegang dan mengembang disebut Ereksi.
Alat reproduksi pria mulai dapat berfungsi semenjak masa puber, yaitu lebih kurang usia 14 tahun sampai tua, selama manusia itu dalam keadaan sehat.
Scrotum merupakan selaput pembungkus testis yang merupakan pelindung testis serta mengatur suhu   yang sesuasi bagi spermatozoa

Sistem Reproduksi Pada Manusia

Tahukah kamu mengapa setelah pernikahan sepasang suami istri biasanya dikaruniai seorang anak/ bayi? Pasti kalian sudah pada tahu kan? Yah, hal itu merupakan peran dari Sistem reproduksi yang kita miliki.
Pada dasarnya setiap makhluk hidup mempunyai naluri untuk mempertahankan kelangsungan hidup serta melestarikan spesiesnya dari kepunahan. Makhluk hidup berkembang biak untuk melestarikan hidupnya. Cara perkembangbiakan makhluk hidup tersebut dinamakan Reproduksi. Sedangkan sistem reproduksi merupakan suatu sistem organ yang mendukung proses reproduksi tersebut.
Pada manusia, sistem reproduksi sudah siap dan matang pada saat pubertas (akil balig). Hal tersebut ditandai dengan terjadinya perubahan perubahan pada diri kita. Contoh pada pria mengalami mimpi basah dan suara membesar, serta pada perempuan mengalami menstruasi dan payudara menjadi besar. Hal ini berarti kita sudah dalam masa pubertas (dewasa). Tapi untuk catatan jangan menggunakan sistem reproduksi ini sebelum terjadinya pernikahan karena dapat menyebabkan hal hal yang negatif dan bisa merusak masa depan kita.

PERAN DAN FUNGSI PERAWAT PROFESIONAL PEMULA

Program pendidikan Diploma III Keperawatan di Indonesia merupakan pendidikan yang menghasilkan perawat profesional pemula yang mempunyai peran dan fungsi sebagai berikut :

Melaksanakan pelayanan keperawatan profesional dalam suatu sistem pelayanan kesehatan sesuai kebijakan umum pemerintah yang berlandaskan Pancasila, khususnya pelayanan dan/ atau asuhan keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok dan komunitas berdasarkan kaidah – kaidah keperawatan mencakup :
Menerapkan konsep, teori dan prinsip ilmu humaniora, ilmu alam dasar, biomedik, kesehatan masyarakat dan ilmu keperawatan dalam melaksanakan pelayanan dan atau asuhan keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok, komunitas dan masyarakat.
Melaksanakan pelayanan dan atau asuhan keperawatan secara tuntas melalui pengkajian keperawatan, penetapan diagnosa keperawatan, perencanaan tindakan keperawatan, implementasi dan evaluasi, baik bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif kepada Klien/Pasien yang mempunyai masalah keperawatan dasar sesuai batas kewenangan, tanggung jawab, dan kemampuannya serta berlandaskan etika profesi keperawatan.
Mendokumentasikan asuhan keperawatan secara sistematis dan memanfaatkannya dalam upaya meningkatkan kualitas asuhan keperawatan.
Bekerjasama dengan anggota tenaga kesehatan lain dan berbagai bidang terkait dalam menerapkan prinsip manejemen, menyelesaikan masalah kesehatan yang berorientasi kepada pelayanan dan asuhan keperawatan.
Melaksanakan sistem rujukan keperawatan dan kesehatan

Menunjukkan sikap kepemimpinan dan bertanggung jawab dalam mengelola asuhan keperawatan :
Menerapkan teori menejemen dan kepemimpinan yang sesuai dengan kondisi setempat dalam mengelola asuhan keperawatan.
Melakukan perencanaan , pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dalam mengelola asuhan keperawatan.
Bertindak sebagai pemimpin baik formal maupun informal untuk meningkatkan motivasi dan kinerja dari anggota – anggota tim kesehatan dalam mengelola asuhan keperawatan.
Menggunakan berbagai strategi perubahan yang diperlukan untuk mengelola asuhan keperawatan.
Menjadi role model profesional dalam mengelola pelayanan asuhan keperawatan

Berperan serta dalam kegiatan penelitian dalam bidang keperawatan dan menggunakan hasil penelitian serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan/ asuhan keperawatan
Mengidentifikasi masalah kesehatan maupun keperawatan berdasarkan gejala yang ditemukan dalam lingkungan kerjanya sebagai informasi yang relevan untuk kepentingan penelitian.
Menggunakan hasil – hasil penelitian dan IPTEK kesehatan terutama keperawatan dalam pelayanan keperawatan sesuai standard praktek keperawatan melalui program jaminan mutu yang berkesinambungan.
Menetapkan prinsip dan teknik penalaran yang tepat dalam berfikir secara logis dan kritis.

Berperan secara aktif dalam mendidik dan melatih pasien dalam kemandirian untuk hidup sehat.
Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan pengajaran dan pelatihan dalam bidang keperawatan
Menetapkan prinsip pendidikan untuk meningkatkan kemandirian pasien, peningkatan kemampuan dalam pemeliharaan kesehatannya.
Menganalisa berbagai ilmu pengetahuan keperawatan dasar dan klinik dalam memberikan pendidikan kepada pasien

Mengembangkan diri secara terus menerus untuk meningkatkan kemampuan profesional.
Menerapkan konsep – konsep profesional dalam melaksanakan kegiatan keperawatan.
Melaksanakan kegiatan keperawatan dengan menggunakan pendekatan ilmiah.
Berperan sebagai pembaharu dalam setiap kegiatan keperawatan di berbagai tatanan pelayanan keperawatan/ kesehatan.
Mengikuti perkembangan dan menerapkan IPTEK secara terus menerus melalui kegiatan yang menunjang.
Berperan serta secara aktif dalam setiap kegiatan ilmiah yang relevan dengan keperawatan

Memelihara dan mengembangkan kepribadian serta sikap yang sesuai dengan etika keperawatan dalam melaksanakan profesinya
Melaksanakan tugas profesi keperawatan mengacu kepada kode etik keperawatan mencakup komunikasi, hubungan perawat dengan Klien/Pasien, perawat dengan perawat, perawat dengan profesi lain.
Mentaati peraturan dan perundang – undangan yang berlaku.
Bertindak serasi dengan budaya masyarakat dan tidak merugikan kepentingan masyarakat.
Berperan serta secara aktif dalam pengembangan organisasi profesi.
Mengembangkan komunitas professional keperawatan

Berfungsi sebagai anggota masyarakat yang kreatif , produktif, terbuka untuk menerima perubahan serta berorientasi kemasa depan, sesuai dengan perannya
Menggali dan mengembangkan potensi yang ada pada dirinya untuk membantu menyelesaikan masalah masyarakat dibidang kesehatan.
Membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam bidang kesehatan dan keperawatan dengan memanfaatkan dan mengelola sumber yang tersedia.
Memilih dan menapis perubahan yang ada untuk membantu meningkatkan kesehatan masyarakat.
Memberi masukan pada berbagai lembaga pemerintah dan non pemerintah tentang aspek yang terkait dengan keperawatan dan kesehatan