Orang Sukses Adalah Orang Yang Merangkak Dari Kemalaratan

Kamis, 08 November 2012

Kualitas Rumah Sakit di Indonesia Harus Ditingkatkan

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelayanan kesehatan di Indonesia masih tertinggal jauh dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya seperti Malaysia. Masyarakat memilih menjalani pengobatan ataupun check-up di negara lain. Ini artinya kualitas rumah sakit di Indonesia harus ditingkatkan.
Berdasarkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 2011 yang dilansir oleh United NationsDevelopment Program, yaitu laporan mengenai standar kesehatan dan pendidikan, Indonesia berada di peringkat 124 dari 187 negara yang disurvei. Peringkat ini merupakan penurunan dari peringkat 108 dalam survei tahun sebelumnya.
Dengan investasi sebesar US$ 55 juta, pemerintah menjadwalkan bahwa Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs) akan tercapai pada tahun 2015. Namun, perkembangan  Indonesia dalam mencapai MDGs masih sangat ketinggalan khususnya dalam menurunkan angka malnutrisi, kematian ibu dan bayi, serta penanggulangan penyakit menular seperti malaria, HIV/AIDS dan TBC.
"Mencapai MDGs serta meningkatkan layanan kesehatan di Indonesia secara signifikan harus menjadi fokus utama pemerintah. Oleh sebab itu, kualitas rumah sakit yang memadai merupakan suatu keharusan,"  kata Dr. Makarim Wibisono, Direktur Eksekutif ASEAN Foundation yang di wakilkan oleh Ibu Septania H. Kadir, Head of Programs of the ASEAN Foundation dalam forum diskusi kesehatan di Jakarta belum lama ini.
Pemerintah menyadari besarnya upaya yang dibutuhkan untuk meningkatkan layanan kesehatan di Indonesia, khususnya kualitas rumah sakit. Oleh karena itu, sejak 1 Januari 2012, pemerintah  menerapkan standarisasi baru untuk menggantikan model agregate sebelumnya yang dapat mengevaluasi kualitas rumah sakit berdasarkan beberapa instrumen prosedurprosedur operasi standar, berfokus pada proses dan masukan pada kualitas terbaru penilaian berdasarkan JCI (Joint Commission International).
"Standar-standar akreditasi ini meliputi layanan kepedulian pelanggan rumah sakit dan keamanan pasien, yang merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk membantu mencapai MDGs dan meningkatkan pengelolaan rumah sakit," ungkap Dr. Supriyantoro, Sp.P, MARS, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan.
Mengingat  keterbatasan anggaran yang dialokasikan untuk kesehatan para pemangku kepentingan dalam industri kesehatan perlu untuk dapat mendukung pemerintah dalam upayaupaya ini - kami tidak dapat melakukannya sendiri. Kemitraan antara publik dan swasta memegang peranan sangat penting dalam menangani keterbatasan biaya", saran Dr. Supriyantoro.
Dalam diskusi kesehatan tentang "Rumah Sakit Masa Depan" yang dihadiri oleh para akademisi,pejabat pemerintah dan profesional dari sekor kesehatan. Dialog ini merupakan upaya kemitraan dari kedua belah pihak dalam mencari solusi yang paling efektif guna meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Indonesia dengan menitikberatkan peran rumah sakit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar