1. Payudara
Payudara manusia berbentuk kerucut dan memanjang dari iga kedua atau ketiga sampai iga keenam atau ketujuh.
Payudara
memiliki jaringan kelenjar yang terdiri atas 15-25 lobus, masing-
masing bermuara di duktus ekretorius dan berakhir pada putting susu.
Tiap duktus melebar ketika memasuki basis putting susu untuk membentuk
sinus susu yang befungsi sebagai reservoir susu selama masa menyusui.
Tiap lobus terdiri dari 50-75 lobulus yang bermuara ke dalam suatu suatu
duktus ekrestorius.
Putting
susu dan aerola mengandung otot polos yang berfungsi untuk menyempitkan
aerola dan menekan putting susu sehingga putting susu tegak dan keras,
dengan demikian akan mempermudah pengosongan sinus susu. Kulit putting
susu dan aeropla berpigmen banyak dan tidak berambut, tetapi
kadang-kadang pada aerola mengandung folikel rambut.
2. Kulit
Di
berbagai area tertentu tubuh, kulit memiliki sensitifitas yang lebih
tinggi dan responsive secara seksual, misalnya kulit di bagian bokong
dan lipat paha dalam. Protein di kulit mengandung pheromone (sejenis
metabolit steroid dari keratinosit epidermal lemak. Yang berfungsi
sebagai “parfum” daya tarik seksual. Pheromone juga ditenukan juga di
dalam urine, plasma keringat dan kelenjar air liur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar